Allah

Jumat, 10 Januari 2014

KU BER-ISLAM KARENA AKALKU BUKANLAH YANG LAIN..!!!





Berkelana menjelajahi salah satu situs terpopuler sepanjang masa, youtube, muncullah tiba-tiba beberapa pertanyaan dalam benak ini, kenapa sih Allah menciptakan manusia? Saat ini dan esok hari, apa yang seharusnya kulakukan di bumi ini? Allah Maha Tahu, berarti Ia telah Tahu akan jadi apa diri ini esok hari? Dan juga Allah menciptakan surga dan neraka sebagai konsekuensi perbuatan manusia di dunia, lantas apakah saat ini sudah ada di Lauhul Mahfuz ku akan berada dimana aku kelak? Kalau memang begitu, apa bedanya manusia dengan robot? Toh, keduanya sama-sama diciptakan untuk berbuat sesuai kehendak Sang Pencipta.

Wah pertanyaan yang sangat Ekstrem menurutku. Pertanyaan yang disadari atau tidak dapat melemahkan nilai Akidah yang ada pada diriku saat ini. Sontak saja ku jelajahi berbagai situs untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut demi memantapkan Akidah ku ini. Langkah terhenti ketika ku jelajahi situs youtube. Terlihat jelas olehku di hadapanku saat itu sosok ustadz muda, berpenampilan cukup menarik menurutku, berambut cepak, berkarakter keras, seorang mualaf yang beralasan berkat Akalnya dan Hidayah-Nya lah ia memilih jalan lurus, sebuah agama yang realitanya sedang terpojokkan di dunia saat ini, ia lah Ustadz Ir. Felix Siauw. Saat itu kulihat ia sedang berdakwah berceramah kepada masyarakat Muslim yang sedang berada di perantauan Amerika Serikat. Ya, sebuah negeri yang terkenal sebagai negara Adidaya, negara yang ditakuti seluruh negara di dunia, negara dengan penduduk Muslim minoritas.


Video tersebut rata-rata berdurasi 1 jam lebih belasan menit. Topik hari pertama ia membahas tema, The way to Belief. Pada topik tersebut beberapa pertanyaanku mulai terjawab olehnya. Dalam ceramahnya tersebut, beliau menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya dari menjadi seorang Katolik, Atheis, sampai akhirnya saat ini ia memilih Islam. Pembawaannya dalam berdakwah tak membuat diriku ini merasa bosan mendengar ceramah-ceramah online darinya. Jujur saja, 1 jam ku berada di kelas kuliah sangat berbeda dengan 1 jam ku berada di depan video dakwahnya tersebut. Biasanya, dalam jangka waktu 1 jam awal ketika ku berada di kelas kuliahku, seringkali ku rasakan kantuk yang sangat mendalam, oleh karena pembawaan beberapa dosen yang menurutku mendukung hal itu terjadi. Namun kali ini, ku rasakan hal yang sangat berbeda ketika ustadz Felix membawakan sebuah materi untukku. Pemikirannya yang rasional, pembawaannya yang antusias, dilengkapi info-info fakta yang ia sisipkan dalam dakwahnya itu membuatku semakin bersemangat mendengar materi darinya, tak ingin kulewatkan satu detik pun isi ceramah darinya.

The way to Belief, sebuah materi yang sangat baik kukira untuk memantapkan kembali Akidah kita. Dalam bagan materi yang dibawakannya itu ia memberi 3 pertanyaan, Darimana manusia berasal, Apa tujuan hidupnya, dan Akan kemana setiap hidupnya. 3 pertanyaan yang menurutnya dapat menjawab topik pembicaraan saat itu. Banyak teori yang menyatakan asal-usul manusia. Mulai dari teori Darwin yang sesat, Reinkarnasi ruh, hingga kisah Nabi Adam. Beliaupun menyinggung secara singkat ketiga teori tersebut demi menjawab pertanyaan pertama, dari mana manusia berasal. Sebuah dasar logika yang cukup rasional menurutku bagaimana ia menyimpulkan bahwa manusia itu berasal dari Sang Pencipta, Tuhan. Dalam perjalanan hidupnya itu ia ceritakan bagaimana kondisinya saat-saat ia berpikir keras demi mendapat jawaban akan pertanyaan tersebut. Bagaimana ia berpikir dan menganalisis tentang ilmu Biologi, Reproduksi Manusia, dimana sebuah sperma laki-laki yang secara mengejutkan dapat mengetahui letak sebuah ovum wanita. Ia juga berpikir bagaimana orbital-orbital alam semesta yang dirancang sedemikian dahsyatnya sehingga tak ada kejadian suatu planet/bintang dapat bertumbukan dengan planet/bintang yang lainnya, padahal jumlah keduanya di alam semesta mencapai triliyunan. Sungguh Maha Pencipta yang sangat baik Perhitungan-Nya.

Dalam kisahnya, ia ceritakan tak lantas ia memeluk Islam saat itu. Ia percaya Tuhan, namun ia masih belum percaya Tuhan itu adalah Allah. Makanya sejak SMP kelas 3 hingga kuliah, ia pun berada dalam kehidupan yang terombang-ambing. Ia mengakui selama waktu itu ia secara sadar memilih, Katolik secara struktural (birokrasi dan identitas) namun Non-Katolik secara fungsional (tak pernah pergi ke gereja). Betapa seseorang dengan pemikiran yang langka menurutku. Ia memilih tak beribadah kepada Tuhan hanya karena akalnya berkata, tak ada Tuhan yang patut disembah saat itu. Katolik menurutnya sangat tidak masuk akal. Tuhan mereka ada 3 karakter yang membentuk satu kesatuan, dan satu kesatuan itu tak dapat dipisahkan satu sama lain. Ah, betapa teori yang sangat memusingkan, menurutnya.

Hingga akhirnya ketika ia kuliah, ia ditunjuki sebuah jalan oleh temannya untuk mempelajari Islam. Awal mula ia mendengar Islam, dirasakannya alergi yang sangat mendalam. Sempat terpikirkan olehnya, “Boleh agama lain, asal jangan Islam.” Ah betapa paradigma sempit menurutku. Ia memilih tak ingin belajar Islam hanya karena perlakuan Muslim yang sangat ia tak sukai. Akhirnya di tengah-tengah kebimbangan ia pun berpikir, apa salahnya belajar arti hidup menurut Islam. Ia pun diarahkan temannya menuju ustadz muda yang menurut pengakunnya ia lah ustadz Fatih Karim. Pertemuan pertama ia pun merasakan daya tarik yang luar biasa sehingga ia pun meminta ustadz tersebut melanjutkan diskusinya keesokan harinya. Sang ustadz pun memintanya berdiskusi berdasarkan Al-Kitab, sang ustadz dengan Al-Qurannya dan ia dengan Bibelnya. Namun ia mengaku saat itu ia pun tak percaya dengan Bibel, akhirnya disepakati pertemuan keduanya sebatas membahas Al-Quran. Singkat cerita, setelah ditunjukkan beberapa ayat Al-Quran, ia pun percaya bahwa Al-Quran adalah kitab yang tak mungkin dibuat oleh manusia.

Akhirnya ia pun memilih Islam sebagai agamanya, Allah sebagai Tuhannya, dan Al-Quran sebagai kitab/petunjuk hidupnya. Ia pun mulai mengkaji isi Al-Quran untuk mengetahui tujuan manusia hidup di bumi. Ia dapati surat Adz-Dzariyat (51) ayat 56 bahwa jin dan manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Akhirnya pertanyaan kedua pun dapat ia jawab, apa tujuan hidup manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Lantas, bagaimana dengan pertanyaan ketiga, akan kemana setelah hidup? Ia pun lantas berpedoman kepada Al-Quran mencari jawabannya. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Itulah ayat surat Al-Baqoroh yang ia bacakan dalam ceramahnya untuk menjawab pertanyaan ketiga, akan kemana setelah hidup. Ya, kembali kepada Allah.

Ceramah hari pertama dirinya kusimak dengan sangat baik dan seksama. Pertanyaan ku sebelumnya pun mulai terjawab satu demi satu berkat hidayah-Nya yang ia berikan melalui ceramah ustadz Ir. Felix Siauw. Lalu, bagaimana dengan pertanyaanku yang lain. Allah Maha Tahu, berarti Ia telah Tahu akan jadi apa diri ini esok hari? Dan juga Allah menciptakan surga dan neraka sebagai konsekuensi perbuatan manusia di dunia, lantas apakah saat ini sudah ada di Lauhul Mahfuz ku akan berada dimana aku kelak? Kalau memang begitu, apa bedanya manusia dengan robot? Toh, keduanya sama-sama diciptakan untuk berbuat sesuai kehendak Sang Pencipta. Itulah pertanyaan yang belum bisa terjawab hanya dengan menyimak ceramah hari pertamanya itu.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ku tersebut, aku pun memutuskan untuk menyimak lebih jauh perjalanan ceramahnya di Amerika Serikat. Ku buka link hari kedua dan ketiga perjalanannya, dan Alhamdulillah semua pertanyaanku pun dapat terjawab. Untuk bagaimana sinopsisnya insya Allah akan kutulis di blog ku selanjutnya. Sebagai informasi, tema hari kedua yaitu Life is a Choice, sedangkan hari ketiga bertemakan, Hidayah menjadi lebih mudah. Kedua topik tersebut dapat kubilang saling berkesinambungan, tak dapat kujawab pertanyaan-pertanyaanku hanya dari tema hari kedua saja. Insya Allah akan ku sinopsiskan isinya di blog ku selanjutnya...

PS: Saat ini jujur saja aku pun belum tamat menyimak semua ceramahnya di AS itu. Baru 4 video yang dapat kusimak. Masih ada 4 video lagi yang belum sempat kusimak. Insya Allah kalau memang ada kesempatan, akan ku buatkan semua sinopsis ceramahnya, insya Allah...

Berikut link video yang kumaksudkan di atas:

 #YukMenulis #BeInspiring #LaaHaulaWalaaQuwwataIllaaBillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar